Helm Sudah Pernah Jatuh, Cek Kondisi Styrofoam
Lapisan styrofoam pada helm (lapisan busa di dalam helm) berperan sangat penting untuk melindungi kepala. Selain memiliki masa kedaluwarsa, styrofoam juga tidak bisa bekerja maksimal jika helm sudah pernah jatuh.
Brand Technical Support Cargloss Proriders sebagai distributor resmi helm Arai di Indonesia, Irwan menyarankan, kondisi styrofoam setelah helm terjatuh kerap tidak dicek pemilik helm lantaran posisi styrofoam yang tertutup kain. Biasanya, helm yang sudah pernah terjatuh misalnya akibat kecelakaan, styrofoam tersebut cekung ke bagian dalam.
“Misalnya dia udah pernah jatuh, dia helmnya sudah expired, kadang-kadang orang enggak ngecek karena styrofoam-nya tertutup sama inner-nya (kain bagian dalam helm). Itu sebenarnya styrofoam-nya udah cekung ke dalam, tapi shell-nya (cangkang helm bagian luar) masih utuh, paling lecet-lecet aja,” kata Irwan.
Menurut Irwan, helm yang sudah pernah jatuh dan kondisi styrofoam sudah cekung sebaiknya tidak digunakan lagi. Sebab, styrofoam yang sudah cekung itu tidak bisa meredam benturan secara maksimal.
“Nanti ketika dia pakai lagi, jatuh di tempat yang sama (terbentur di posisi styrofoam yang cekung), itu udah enggak ada bantalan di dalamnya. Malah lebih parah, sama aja kepala kita diadu sama helm. Minimal benjol lah, bisa pecah juga mungkin. Karena dia sudah enggak ada bantalan,” ujar Irwan.
Mengecek kondisi styrofoam pun tak sulit. Hanya membuka kain-kain di dalam helm, Anda bisa melihat apakah kondisi styrofoam masih sempurna atau tidak.
“Bisa ngeceknya, kita buka innernya (kain dalam helm) aja. Kalau styrofoam dilihat sudah cekung, dia udah enggak bisa menyerap tekanan lagi,” ucap Irwan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar