Inilah Rahasia dari Ayah Musa Sehingga Anaknya yang Berusia 7 Tahun Hafal 30 Juz Al-Quran dan Hadits
Bro n Sis...entah kenapa saya ingin menshare karena bagi saya ini adalah ibrah (pelajaran) sangat jarang di zaman sekarang ada anak dan orang tua seperti ini, semoga ini jadi inspirasi kita semua...
dakwatuna.com –
Musa, seorang Hafizh cilik berusia 7 tahun dari Indonesia, memenangkan
Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional di Mesir. Musa yang pernah
menghebohkan pada sebuah program televisi di Indonesia karena hafalan
Qurannya yang kuat tersebut, mendapat posisi juara ke-3 di antara para
peserta lainnya, sebagaimana yang dikabarkan situs resmi Kemlu. (Baca: (Video) Anak 5,5 Tahun dari Bangka Ini Hafal Al-Quran 29 Juz, Juri pun Menangis dan Mencium Tangannya).
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhopOyWPN_KrDd6jijnGDaHvV8wRlqZnQIpFWHHyyIzhU90wCNROyqwm8wPEzxvuZ8Pd6NcKrnW0n4GQiXfhvQC90cgqdyz395dznABMzxZomJdfuxX5rgV0DKasV8mfHIecwJc-1Ov3TaR/s320/musa-dan-ayahnya.jpg)
MHQ
yang diselenggarakan tanggal 10 April hingga 14 April itu diikuti oleh
80 orang peserta dari 60 negara seperti Mesir, Sudan, Arab Saudi,
Kuwait, Maroko, Chad, Aljazair, Mauritania, Yaman, Bahrain, Nigeria,
Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Australia, Ukraina, dan
Indonesia serta negara-negara lainnya. Dalam MHQ tersebut, Musa
merupakan utusan Indonesia satu-satunya yang berpartisipasi pada
perlombaan tersebut dan merupakan peserta yang paling kecil dari segi
usia. Hal ini menyebabkannya menjadi daya tarik tersendiri hingga
mendapatkan tempat di hati para dewan juri dan hadirin.
Dalam sebuah postingan
di Facebook, seorang netizen bernama Rohmanto Abu Al Laits
mengungkapkan rahasia dari ayah Musa sehingga anak yang baru berusia 7
tahun itu sudah hafal 30 juz Al-Quran dan hadits.
Berikut ini tips dari ayah Musa sebagaimana dikutip langsung dari akun Facebook Rohmanto Abu Al Laits:
Pada
awalnya Musa, kata beliau, juga sulit menghafal sebagaimana umumnya
anak, namun dengan ketekunan akhirnya hafal juga. Kunci paling penting
adalah Murajaahnya alias mengulang-ulang hafalan. Perlu diketahui juga
Abu Musa tidak hafal semua itu, namun bisa menjadikan Musa hafal dengan
kuat.
Pergaulan dijaga. Bisa dikatakan Musa kurang bergaul dengan banyak anak, karena memang niat abinya untuk menjaga hafalan.
Televisi jauh-jauh dah.
Musa sangat dijaga jangan sampai menonton televisi. Buktinya, pas Ana
mengobrol dengan beliau di ruang tunggu kebetulan pas di depan televisi
beliau minta pindah. Pindah yuk, akh. Takut Musa nantinya lihat
televisi, kata beliau.
Makanan dijaga. Sari kurma, madu dan
propolis selalu diberikan kepada Musa dan adik-adiknya. Menghafal
membutuhkan banyak energi!
Rutinitas harian Musa adalah: pagi
setengah jam sebelum subuh, tahajud menjadi imam untuk adik-adiknya.
Kemudian Subuh berjamaah di masjid. Setelah Subuh murajaahnya sampai jam
9 pagi. Musa kuat murajaah 10 juz dalam sehari secara rutin! Antum
berapa, hayoo..
Jam 9 – 10 makan pagi dll.
Jam 10 – Zhuhur: Tidur siang. Tidur ini hukumnya wajib untuk Musa.
Habis Zhuhur menambah hafalan baru sampai Ashar.
Bada Ashar sekarang Musa sedang menghafal Bulughul Maram.
Jam 5 – maghrib: Waktu bermain
Maghrib
– Isya: Ikut taklim abinya. Sebelum Abinya menyampaikan taklim, Musa
mengawali dengan membaca hafalannya. Dan terkadang hadirin dipersilakan
bertanya mengetes. Ini berjalan hampir setiap hari.
Kereen....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar